[HEY!!] Maukah kau membaca ini?

Menjadi seorang yang ditinggal kekasih tercinta menikah pasti sangat menyakitkan ya? Sebagaimana dulu kakakku yang merengek dalam pekik pilu, bermalam badan ia rebahkan namun mata tak kunjung mau pejam. Sakit meringsek dada, belajar ikhlas karena tak kuasa.
Betulkah begitu tuan?
Lelaki memang tampak tangguh, namun setelah kulihat kakakku yang dihantam kecewa kala itu ia menjadi lemah, mata yang sembab kukira karena ia menangisi nasibnya, takdir yang telah ditetapkan, wanita yang ia cintai terengkuh oleh lelaki selainnya. Sebagaimana pujangga yang baik, kakakku menumpahkan dukanya dalam berlembar kertas.
Apakah itu juga terjadi padamu Tuan? Apa kau juga menangis kala kekasihmu memilih tangan lelaki lain untuk ia genggam?
Tuan, sedalam apa sakitmu? bolehkah aku tahu?
Kau begitu menarik, tepatnya matamu, yang di sana tergambar duka, tapi aku suka.
Tuan, masihkah kau menyimpan wanita itu di hatimu? Hingga kau begitu sulit menulis nama lain untuk wanita yang tertarik padamu.
Jangan egois Tuan, Kau berhak bahagia, sebagaimana sang Wanitamu yang telah memilih jalan bahagianya.
Jangan sembunyi pada ketangguhanmu, sebab aku tahu, lelaki juga punya sisi lemah di mana ia butuh wanita untuk sekadar berbagi duka, tapi juga jangan lupa kau wajib membahagiakannya.
Jangan bohong pada dirimu, sedalam apa kau sembunyi pada perasaanmu yang kacau itu, kau tetap ingin merengkuh bahagia kan? Maka cobalah dengan membuka hati, cobalah mencintai.
Tuan, sudahi sakitmu.
Usaikan Traumamu.
Selesaikan benang merah itu. 
Berhentilah memenjarakan luka.
Bukalah hatimu.
Tuan, salam kenal dariku, orang paling sok tahu yang mencoba menganalisamu.
Semogaku kau lekas menemukan pengganti yang mampu menyuguhkan kopi sesuai seleramu, wanita yang mar'atussholihah dan qurrota a'yun.
Jangan lupa bahagia ya!
Kalau sudah bahagia, jangan lupa dibagi bahagianya :)

Tertanda
A.F.E
(Drama Queen yang sok kenal)

Komentar