Hari Santri Nasional 2017

Hari Santri Nasional yang diperingati tanggal 22 Oktober tahun ini menjadi pengalaman berharga bagiku. Beragam macam Euforia Hari Santri sudah berdengung jauh sebelum tanggal 22 Oktober, beragam macam kegiatan dan agenda telah direncanakan untuk memperingati HSN.
HSN bagiku bukan hanya Euforia semata, lebih dari itu HSN merupakan sebuah momentum, sebuah even untuk mengapresiasi para kyai, santri dan memberikan gambaran nyata bagaimana istimewanya menjadi mereka.
Dari beragam agenda kegiatan yang digaungkan untuk menyambut HSN, aku hanya mengikuti Upacara HSN yang diadakan tepat tanggal 22 Oktober di Monumen Nasional. Hari itu bagiku merupakan hari yang sangat istimewa sangking istimewanya aku memakai sarung santri yang kubeli dari Pekalongan.
Pemandangan yang tak biasa tersuguh di sana, di mana kulihat banyak santri laki-laki bersarung dan berpeci, juga santriwati yang mencirikan jati diri mereka.
Ada perasaan haru yang membuat senyum mengembang dengan sendirinya. Di salah satu sisi Monas telah berjejer barisan para santri dari berbagai pondok pesantren. Rata-rata mereka adalah anak MTS dan MA, sisanya para mahasiswa, jamaah ibu-ibu, dan santri umum lainnya.
Aku sebenarnya bukan orang yang mudah terharu, namun ketika kulihat segala apa yang tersuguh di sana, air mataku lantas merembes begitu saja.
Sayangnya, saat itu aku tak ikut dalam barisan, memilih duduk di belakang karena bingung mau berbaur ke mana. Namun sesekali telinga mencoba menyimak pidato dan sambutan, sesekali juga harus kecewa karena tak jarang suara-suara itu diterbangkan angin dan kalah oleh ribut suara santri yang tak berbaris.
Bagaimanapun aku tetap bangga hari itu, bisa hadir di tengah mereka, menyaksikan beragam peristiwa, ya walaupun hari itu terjadi tragedi yang efeknya masih terungkit hingga kini.
Semoga dengan diperingatinya HSN, para santri semakin semangat mengaji, mengabdi pada Negeri.
Selamat Hari Santri Nasional.

Komentar