Di bawah langit Jakarta




Dibawah langit Jakarta
Hidup sepasang tua renta
dalam kepasrahan hidup
yang kian meredup

Dibawah merah jingga langit Jakarta
Telah tersampaikan pengharapan pada mulut keriputnya
Agar malam menyapanya dengan ramah tamah
Tanpa bertamu basah

Dibawah langit Jakarta
Telah menjadi suguhan nyata
Kardus-kardus disulap tikar
Teras ruko menjadi persinggahan malam

Dibawah langit Jakarta
Diantara rinai hujan
Harapan tinggal sebuah selimut kusam
Yang ia peluk erat
Dalam dingin yang menjerat
Dibawah langit Jakarta
Diantara temaram lampu jalan
Mata mereka nanar memandang
Tempat mereka tidur basah oleh hujan
Tiada tempat merebahkan badan
Malam mereka habis dalam penantian
Dibawah langit Jakarta
Banyak yang bernasib sama
Hidup dalam kegamangan
Berbalut kemiskinan
Bersandar kepasrahan
Dibawah langit Jakarta
Dibalik gedung-gedung angkuh
Terdapat mereka, para dhuafa
Yang seharusnya direngkuh
                                                                                                Jakarta, April 2015

Komentar